Selasa, 08 November 2011

arti kehidupan

menikmati sgala yang yang kan terjadi,,
menjalani janji yang telah tersepakati,,
walau dunia penuh dengan warna warni,,
aku harus menyadari arti dalam diri,,
menerima makna dengan tulus hati,,
terkadang jiwa  insaf dalam khilaf,,
merenungi titik ruang dalam gelap,,
hingga jiwa tak sdar terbuai lelap,,
kelelahan memikul satu titipan amanat,

itulah yang harus ku terima dalam syukur,,
jangan sampai aku menjadi hamba yang kufur,,
menjaga keluh kesah jiwa dalam bertutur,,
tak mau jiwa dan sukma menilai atau mengukur,,
agar terjadi indah bagai taman yang subur,,
hingga jiwa diem dalam jasad terbujur,,

melanjutkan perjalanan hingga tujuan,,
yangku arungi hanyalah ujian semata,,
aku ikhlas dalm hati tuk menerima,,
dengan warna suram menerpa dalam jiwa,,
memang itulah isi dari janjinya kita,,
sewaktu belum tercipta berupa jiwa,,
           {by bahri s}

warna dalam perjalanan

jalani hidup pnuh dengan lika liku,,
entah dalam ke'indahan maupun kesuraman,
entah dalam kekurangan maupun kelebihan,,
namun itulah nyata bagi kehidupan,,
enkau menitipkan kelebihan padaku ya allah,,
terkadang aku lupa dengan semua itu,,
yang membuat aku menjadi sombong di hadapmu,,
melihat rendah sgala dalam pandangan,,
tidak menyadari siapa diri ini,,

engkau buat aku dalam kekurangan,,
namun aku tidak sadar itu hanyalah satu coba'an,,
yang ku lontarkan hanya keluhan bukanlah aduan,,
untuk melampiaskan kerapuhan resah dalam rasa,,
membuatku terpuruk lupa akan kuasamu,,

engkau membuat ke'indahan dalam pandangan,,
merasuk jiwa luluhkan sukma terpadu dalam rasa,,
membuat kadang lupa siapa pemilik sesungguhnya,,
mencampakkan jiwa jiwa takluk dalam pesonanya,,
yang datang dan pergi hanya begitu saja,,
meski tau kalau itu salah bagiku,,

dan kau menaruh kesuraman pada hati ini,,
kesuraman yang slalu hantui jiwa dalam hati,,
tak peduli apapun yang terjadi pada diri,,
meski tak kurang dari satu materi,,

tapi dengan perasa'an membuat buta mata hati,,
terkadang menipu jiwa yang ada dalam keluarga,,
bersembunyi di balik senyumnya jiwa di atas derita,,
meski ku tau itu adlah HINA bagiku,,

ya,,,rab,,
ampunilah segala dosa yang ada dalam jiwa,,
yang slalu buta akan setiap arti yang ada,,
di dalam rahasia tersembunyi tapi nyata dalam makna,,
hamba hanya manusia biasa,tidak bisa menguak jiwa
rahasia dalam rahasiamu,,
membuat hamba khilaf dalam satu cerita dalam hidupku,,

ya,,,rahman,,,
sudilah engkau memandang hamba yang terpuruk dalam kehina'an,,
hanya dengan kekurangan perasa'an hamba keluar dari ajaran,,
menipu daya cinta yang telah ada dalam keluarga,,
membiarkan nafsu syaitan menjerat jiwa dan sukma,,
hamba khilaf ya allah,,,,,,,,,,,hamba khilaf,,
munkin dengan ke khilafan ini hamba bisa
menysukuri nikmat yang ada,,
               {by bahri s}

sadar dalam sadarku

berawal dari sebuah perkenalan,,
antara aku dengan dirinya,,
yang terus berjalan seiring waktu berlalu,,
di hiasi indahnya senyuman dalam pandangan,,
yang membuat aku masuk kedalamnya,,
dan merubah segala yang ada,,

aku sadar akan diriku,tapi aku
tak mau ini berlalu,,
demi kebutuhan tak peduli ini salah bagiku,,
karna ini adalah peluang untukku,,

detik demi detik terus berlari,,
menyadarkan aku dalam sadarku,,
aku terperangkap di dalamnya,,
ingin rasanya kaki ini berlari,,
namun jiwa ini tak kuasa menahan
derita dalam diri,,

sungguh sedih meratap jiwa dalam hati,,
yang tak mampu melepas yang terjadi,,
aku sudah terlalu jauh masuk kedalamnya,,
yang membuat masa mudaku terjerat dengannya,,

hati seakan rapuh tak berdaya,
diri hanya bisa pasrah pada jiwa,,
karna terbiasa hidup dalam dunianya,,
munkin hanya ini jalanku yang ada,
menjadi resah dalam satu keluarga,
bersembunyi di balik kata dan jiwa,,
          by bahri s

perjalanan

berawal dari satu kisah yang susah di lupakan,,
slalu terngiang dalam kehidupan menjadi kenangan,,
indah suram dalam stiap langkah perjalanan,,
membuat aku menjaga tidak lepas dari lingkaran,,
bait demi bait ku coba tuk lupakan sgala yang terjadi,,
memisahkan indah dalam perihnya jiwa rapuhkan sukma,,

kini kaki sudah sangat jauh mengayunkan langkahnya,,
sudah jenuh menjalani lika liku kehidupan dalam diri,,
dan waktu semakin mendekatkan diri dengan penantian abadi,,
kekhawatiran melanda jiwa karna belum bisa menata diri,,

kucoba berdiri tegak menghadapi sgala yang terjadi,,
membiarkan kehidupan ini bebas untuk berlari,,
menjalani hidup tidak terkekang dengan tragedi,,
seolah kisah ini tertiti bagai sajian tersaji,,
               {by bahri s}

 

insyaf

memandang jiwa dalam diri,,
terlihat jelas tersendiri,,
pilahan baik buruk dalam hati,,
renungan di malam yang sunyi,,
membuat aku menyadari akan semuaini,,

ampuni dosaku ya,,,rahman,,
karna tidak mensyukuri,,
nikmat yang slama ini kau beri,,
tidak menyadari bahwa semua ini milikmu,
ampuni hamba ini ya,,,rahiim,,
karna sudah jauh darimu,,
aku khilaf bahwa aku adalah milikmu,
lupa akan tanggunggung jawabku padamu,,

hamba ingat dalam insafku,,
alihlah pandangan ini bila salah dalam memandang,,
bimbinglah langkah ini bila salah dalam melangkah,,
jadikanlah aku orang yang selalu bertqwa kepadamu,,
karna esok atau lusa ajal pasti kan tiba,,

buatlah hamba slalu bersujud di waktumu ya,,allah,,
sebagai mana mukmin mukmin sebelum aku,,
yang slalu hiasi malam malamu dengan dzikirnya,,
membuat ketenangan dalam jiwa,terangi dunia,,
                                 by bahri s

tak berdaya

menahan amarah dalam nafsu membara,,
merengkuh deras goyahkan sukma,,
rapuhkan jiwa melemahkan raga,,
tawarkan rasa dari lautan jiwa,,

tak tahan hati ini menahan,,
derasnya ombak dalam coba'an,,
menghempas kuat tebing tebing jiwa,,
membuat hati teriris diam tak berdaya,,
ku coba melawan tapi itu adalah kehendaknya,,
makin keras diri ini makin keras badai menerpa,,
tak tau lagi harus bagai mana keluh hati dalam jiwa,,
karna itu nyata dalam rasa,,

aku diam dalam lemah memandang diri tak berdaya,,
meski hati meronta lakukan segala upaya,,
namun itu semua  hampa dan sia sia,,

air mata kadang tercurah memandang yang ada,,
membasahi alam fana dalam perihnya jiwa,,
kiranya itu sebagai penawar luka,,
namun aku tak ber daya dalam semua upaya,,
menahan segala atas kehendaknya,,

laahaulawalaquwwata'illaabillaahil'aliyyi'adziim,,

tiada daya dan upaya melainkan dialah yang maha kuasa,,

                               by bahri s

renungan4


Semaki n lama kaki ini menginjakkan kaki di dunia
Semakin banyak pula rona rona kehidupan yang
Menghampir jiwa mewarnai hari demi hari,,

Detik demi detik penantian kita semakin dekat,
 seiring waktu mengikis usia mendekatkan kita
Menuju alam penantian ketiga yaitu alam barzah,,

Inti dari semua ini adalah di mana swaktu kita
Berada dalam alam ke dua  atau dunia yang fana ini,,
Telah menyanggupi segala yang terjadi dalam diri,,
Entah itu suka ataupun  duka yang menerpa jiwa,,

Karna itu adalah perjanjian yang sudah tertulis dalam
Lauhil mahfuz yang tak bisa kita hindari atau pungkiri,
Yang isinya adalah membawa amanah untuk   
menjalankan Perintah dan menjauhi larangannya,,

Mak  adari itu berhati hatilah dalam melangkah,,
Jangan sampai terjerumus dalam lubang keingkaran
Karna hidup di dunia fana penuh dengan ujian atau
Bermacam Coba'an ,,

Jagalah itu semua agar penanantian kita tenang
Sewaktu berada di alam barzah atau alam kubur,,
Karna penantian itu sungguh panjang sekali,,
Menuju alam yaumil akhir atau alam ke'abadian
Yang tak bisa di singkat singkatkan,,

Alam kedua inilah penentu dari alam alam lainya,,
Bukan seperti sewaktu di alam pertama atau alam kandungan
Disanalah awal mula terjadi perpaduan antara ruh dengan jiwa,
Dimana allah meletakkan dirinya di wjibul wujud dengan
Setetes cahaya atau nur muhammadnya,,

Demikianlah renungan ini semoga allah meridhoinya,,
                                     By bahri s

renungan3

Dalam diri tersimpen diri yang tersembunyi
Didalam jiwa  tersimpen  sukma yang nyata
Bersatu padu dalam rangka berbentuk raga
Terselubung dalam nikmat berjelma rasa,,

Inilah arti hakekat diri sesungguhnya
Segala nikmat bisa tercipta karna dia ada
Begitu juga dengan rasa, karna aku ada
Nyata Dikala engkau ada aku tiada
Dan nyata dikala aku ada engkau tiada,,

Yang di cari hamba sesungguhnya bukanlah dia
Tapi terkadang hamba itu sendiri  buta akan dirinya
Tertutup dengan perangkap alam yang ke dua
Yang dinamakan alm dunia atau alam fana
Membuat jiwa merasa sangat jauh darinya

Terkadang teringat akan dirinya,tetapi ia
Tidak sadar siapa yang ada di dalam jiwa
Yang  membuat ia mencari dan terus mencari
Siapa sesungguhnya diri di dalam diri,,

                         bahri s

renungan2

Dalam malam terlintas sejenak dalam renungan
Tentang sukma terbungkus raga dalam bangkai
Yang menyimpan segala bentuk dalam rasa,

Keluh,,,kesah,,,manis dan indahnya dunia
Bersatu padu bergejolak  mewarnai diri,,
Air mata menetes  memandang diri
Lemah jiwa karena rapuhnya iman

Sungguh terasa jauh aku dengannya
Membuat hati takut akan ajal menerpa
Aku teringat dalam sadarku sungguh
Bahwa harta dan tahta tidaklah mampu
Menjaminku di alam baka,,
Dan hanya iman dan taqwa sajalah
Yang bisa menjamin di alam sana,

Tzawwadufa'innakhoiruzzadittaqwaa,,,,

Sebaik baik bekal adalah tqwa

              By bahri s

renungan1

Sungguh aku lupa ketika baru membuka mata,,
Hadir ke dunia hanya dengan suara tangisan,,
Raga telanjang  tak membawa sehelai apapun,,
Untuk menjalani perjanjian yang telah tertanda
Ketika jiwa Dalam pertapa'an dalam  alam kandungan,
Se'iring waktu berjalan sedikit demi sedikit jiwa tumbuh,,

Bersemi indah menyinari dunia dari kegelapan yang ada,,
Antara jiwa dengan ruh membuat satu tekanan dalam asa,,
Ruh hanya bisa memandang  jiwa yang rapuh dalam harta,,
Lemah dalam rayuan saytan berbentuk  tahta  atau jabatan,,

Jiwa tidak sadar semua itu hanyalah titipan saja
Tiada amal atu ibadah menyinari di dalamnya
yang ada hanya keperluan dunia yang fana
Membuat jiwa tamak dibalut kekufuran dalam jiwa,,

Ruh menjerit sangat keras dalam rasa,
Kepanasan dalam perbuatan jiwa dan raga
Ingin sekali ruh keluar dari jiwa
Namun apa daya belum waktunya,

                    By bahri s